Senin, 18 Oktober 2010

Perjalanan Hidupku Setelah SMA

Seperti pada saat SMA, ketika aku masuk kuliah aku bertemu dengan teman-teman yang belum pernah kukenal sebelumnya. Mereka semua berasal dari berbagai daerah. Bentuk mukanya juga bermacam-macam, dan aku belum pernah melihat sebelumnya. Awalnya aku memang belum mengenal teman-temanku, tetapi hari berikutnya aku langsung cepat akrab dengan banyak teman. Mulai dari teman yang berpenampilan seperti guru, ada yang seperti seniman, sampai yang berpenampilan serba metal. Sungguh ironis. Mungkin itulah alasan mengapa aku masuk di fakultas bahasa dan seni. Di FBS, mahasiswa kebanyakan bahkan semua memiliki toleransi yang sangat besar. Mereka tidak kaku, tidak suka diatur dan suka menolong, serta rajin beribadah.
Contoh bahwa mereka tidak kaku yaitu mereka sesekali bercanda ketika pelajaran. Mereka tidak terpaku pada pelajaran terus. Mereka juga tidak suka diatur, sama seperti saya. Berpenampilan seadanya, tidak menonjolkan kemewahan. Selain itu, mereka juga suka menolong. Jika salah satu dari teman kita tidak membawa peralatan misalnya pensil atau penghapus, maka yang lain meminjami. Dan yang terakhir yaitu mereka rajin beribadah. Setiap pelajaran agama mereka mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang diterangkan oleh dosen. Mereka juga aktif bertanya kepada dosen mengenai pelajaran yang sedang diajarkan.
Di FBS, aku juga diajarkan untuk menjadi guru walaupun nanti aku belum tentu menjadi guru. Tetapi kunikmati itu semua. Untuk apa hidup bila tak nikmat?
Mudah-mudahan jika nanti aku lulus, aku bias menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan Negara. Amin.